Sedang abi melayari internet mencari maklumat berkaitan dengan kelas abi, abi terjumpa satu cerita. Cerita tentang kebesaran Allah. Kewujudan Allah. Abi tertarik dengan cerita ini. Satu kebetulan juga semalam abipun bercerita tentang kewujudan Allah yang abi petik dari perdebatan antara Imam Abu Hanifah dengan golongan athies. Hari ini juga cerita yang hampir sama. Jadi abipun paparkan sajelah di blog abi mana tahu dapat membantu menguatkan iman abi dan pembaca sekalian.
Kadangkala hidayah itu ada yang mendapatinya melalui pembacaan, melalui pertemuan dengan orang alim, ada juga yang memerlukan hujah secara akal logik. Justeru abi rasa cerita ini boleh kita jadikan renungan. Abi pastekan cerita ini yang berasal dari bahasa Indonesia. Mungkin dah adapun yang telah membacanya sebelum ini.
Apa Allah itu ada?
Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ke tanah air. Sesampainya dirumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, kiai atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.
Pemuda: Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Kyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.
Pemuda: Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya
Pemuda: Saya punya 3 buah pertanyaan
1. Kalau memang Allah itu ada, tunjukan wujud Allah kepada saya.
2. Apakah yang dinamakan takdir.
3. Kalau syetan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syetan sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba Kyai tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.
Pemuda (sambil menahan sakit): Kenapa anda marah kepada saya?
Kyai : Saya tidak marah…Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda: Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: Tentu saja saya merasakan sakit.
Kyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda: Ya.
Kyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu !
Pemuda: Saya tidak bisa.
Kyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama: kita semua merasakan keberadaan Allah tanpa mampu melihat wujudnya.
Kyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda: Tidak.
Kyai : Apakah pernah terpikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
Pemuda: Tidak.
Kyai : Itulah yang dinamakan Takdir.
Kyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda: kulit.
Kyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda: kulit.
Kyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: sakit.
Kyai : Walaupun Syeitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, Jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syeitan.
Maklumat lanjut boleh layari :
http://www.duriyat.or.id/artikel/allah.htm
Kadangkala kita tidak terasa betapa lemahnya kita sebagai makhluk Allah. Mungkin kerana kita lalai, kita terlalu seronok dengan keindahan dunia. Sebenarnya kita makhluk yang terlalu lemah.......
Kenapa abi cakap begitu... kerana memang begitu kita. Kita terlalu lemah. Buktinya hanya untuk melihat wajah kita sendiripun kita tidak mampu. Kita boleh melihat wajah orang lain tetapi kita tidak mampu melihat wajah sendiri. Kita memerlukan cermin untuk melihat wajah kita. Kalau cermin mengatakan kita cantik maka cantiklah kita. Kalau cermin kata kita hodoh, maka hodohlah kita.... tak gitu ???? Tak kira apa jenis cermin... samada dari kaca.... plastik atau cermin-cermin lain yang boleh menggambarkan wajah kita.....
Persoalannya tidak mungkinkah cermin itu membohongi kita ????
Wednesday, April 19, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
Kadang-kadang ade golongan yang tau akan ujudnya Allah tapi cuba menafikannya...maka dgn golongan inilah kita kene berhati-hati kerana jika lemah iman didada...maka dgn mudah mereka memesongkan kita...oleh itu jika kita tau orang yang berdebat dengan kita itu dari golongan tersebut...cuba lah kita mengelak dari berdebat dengannya kerana dia pasti ade dalih-dalih yang boleh membuatkan tergugatnya akidah kita jika belum penuh ilmu di dada
Betul tu kak. Sekarang ni ramai yang buat main-main je benda-benda agama ni. Moga kita termasuk dalam golongan mereka yang di pilih oleh Allah.
Amin.
Abi, dialog yang sangat baik untuk dibaca dan diingati.
assalamualaikum..
saya lompat drp blog kak lady :)
itulah gunanya kita belajar ilmu mantiq . sbb ada org tak jalan kalau kita sebut semata2 ngan Al Quran n hadith. guna ilmu mantiq nilah , cara logik utk melembutkan hati mereka.kalau sapa amik subjek usuluddin, mmg subjek ni mesti ada. dan yt tak amik tu, at least belajar asasnya. tapi pada saya, ia subjek yg susah :)
Betul tu Syikin.... Tapi ramai orang sekarnag tak tahupun apa ilmu mantiq.
Post a Comment